Sunday 21 August 2016

Unknown     05:25    
WARTASEMAR-Pondok Modern Darusallam Gontor memang terletak di Ponorogo. Namun, namanya lebih terkenal di negara lain dibanding di Indonesia.

Maka dari itu, di miladnya yang ke 90, pondok tertua di Indonesia tersebut ingin lebih meng-Indonesiakan diri. "Sejak zaman Belanda, Jepang dan Inggris sampai merdeka, Pondok Modern Darusallam Gontor tetap berdiri," kata KH Hasan Abdullah Syahal, saat memberikan sambutan.

Dia mengatakan, sampai umurnya yang ke 90 Pondok Modern Darusallam Gontor tetap berdiri teguh. Hasan juga berpesan khusus bahwa Gontor berkomitmen tetap berjuang melalui dunia pendidikan.
"Dari dunia pendidikan ini, NKRI tetap harga mati," tambahnya.

Hal yang sama juga disampaikan K.H Ahmad Hidayatullah Zarkasyi selaku ketua panitia Milad Pondok Modern Darusallam Gontor yang ke 90. 

Dia mengatakan komitmen Gontor untuk lebih meng-Indonesiakan Gontor sudah dari dulu.

Dia mengatakan santri yang ada di Gontor dari sabang sampai merauke. "Mereka yang satu daerah tidak mungkin satu kamar," katanya.

Jadi, lanjut dia, otomatis tidak ada penggunaan bahasa daerah saat di asrama. Mereka wajib memakai bahasa Indonesia.

Dia menerangkan peraturan itu menunjukkan bahwa Gontor tetap Indonesia. Walaupun pada hari tertentu, santri juga diwajibkan menggunakan bahasa Inggris dan Bahasa Arab

Bahkan sudah terbukti, saat acara Milad Pondok Modern Darusallam Gontor yang dihadiri Wakil Presiden, Jusuf Kalla, Gubernur Jawa Timur, Sukarwo, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin bisa menyanyikan lagu kebangsaan. 

"Kami bisa menyanyikan Indonesia Raya, itu bukti kami Gontor ke 90 ingin lebih Indonesia," pungkasnya.(kbid/wartasemar
) 

Saturday 20 August 2016

MA abu darrin berbasis salafy, Maju di Bidang Pengetahuan Umum

Unknown     16:03    





Madrasah Aliyah (MA) Abu Darrin merupakan lembaga yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Abu Darrin (YPAD) yang berdiri di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Kendal turut Desa Sumbertlaseh, Kecamatan Dander Kabupaten, Bojonegoro.

Madrasah  yang didirikan pada Tahun 1979 ini mempunyai empat program jurusan yaitu Ilmu pengetahuan Sosial (IPS), Ilmu pengetahuan Alam (IPA), Bahasa dan Agama. Jauh berkembang dibandingkan saat awal pendiriannya yang hanya mempunyai satu program, Jurusan Ilmu Agama saja.

Satu tahun kemudian, tepatnya tahun 1980 M, pihak yayasan melaksanakan pembangunan fisik dilaksanakan secara besar besaran dan bertahap. Tahap yang pertama direhabilitasi beberapa gedung asrama yang sudah tua di antaranya ada yang dibongkar total dengan mendirikan 7 bangunan yang baru. Hal ini bertujuan memenuhi kebutuhan desakan warga sekitar yang ingin anaknya memperoleh ilmu agama di Pondok Pesantren dan memperoleh ilmu umum di Madrasah Aliyah.

Menurut Kepala Sekolah MA Abu Dzarrin, KHM.Masluchan Sholih, pengembangan program dimulai  Tahun 1983, saat itu ada penambahan program jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang bertujuan untuk memberikan nuansa baru serta adanya permintaan dari wali murid agar anaknya juga memperoleh Ilmu Umum di tempat mereka belajar. Untuk memenuhi permintaan akan adanya variasai program jurusan maka ditambahlah juruan IPA mulai tahun 2008, jurusan Bahasa tahun 2012.

Dalam pembelajaran, MA Abu Darrin memakai perpaduan antara kurikulum Nasional dari Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama dengan prioritas materi - materi muatan lokal  (Mulok) berciri khas Pondok Pesantren.

Karena itu, para peserta didik selain diajari materi-materi umum juga diberi pengatahuan tentang kitab-kitab salaf di antaranya Nahwu, Shorof, Balaghoh, Mantiq, Falak, Hisab, Hadits, usulFiqih, Faroidl, Tajwid, Qowaidul Fiqiyah, Aswaja (ke-NU-an).

Keseimbangan antara Ilmu Umum dan Ilmu Agama yang diajarkan di MA Abu Dzarrin membuatnya menjadi sekolah yang diminati oleh masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di sana. Tujuannya, agar sang buah hati memperoleh Ilmu Umum maupun Agama "Karena di sekolah ini juga mengadopsi beberapa ilmu dari pesantren di antaranya adalah Ilmu Nahwu, Manteq, Balaghoh, Ushul Fiqh,Aswaja (ke NU an)dan masih banyak lagi," ujarnya.

Uniknya saat ini MA Abu Dzarin memiliki 890 siswa dengan 80 persen dari siswanya tersebar menuntut ilmu di tujuh pondok pesantren yang berada di sekitar sekolah tersebut. Sebab, kawasan Kendal memang menjadi sentra pesantren di Bojonegoro dengan  tujuh pondok pesantren di bawah naungan pengasuh masing-masing.

"Jadi siswanya tidak terbatas dari Pondok Pesantren Abu Dzarrin tapi juga ada yang bermukim di Pondok Pesantren Adnan Al charish, Al Asmanah, Abu Darrin Ar Ridwan, Al Kuzy, Al Ma'ruf dan Pondok Pesantren Nurul Islam Al Muniri," jelasnya.

Ditambahkan, lembaga sekolah yang dipimpinnya merupakan lembaga sekolah madrasah yang bersifat melayani keinginan dari masyarakat. Pihak sekolah berupaya untuk selalu memajukan sekolah serta mengajak wali murid selalu memberi saran maupun kritikan yang membangun sekolah agar menjadi yang terbaik.

Sebab, sejak awal berdiri MA Abu Darrin memang mengutamakan bagaimana memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat. Usaha yang dilakukan yakni memberikan kesempatan para guru-guru MA Abu Darrin untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan biaya dari madrasah.     Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kompetensi guru agar sesuai dengan harapan masyarakat, khususnya wali murid.

Selama ini, menurutnya kurang lebih 35 raihan prestasi yang didapat oleh siswa MA Abu Dzarin di tingkat Kabupaten Bojonegoro di antaranya adalah Juara 1 Kompetisi Sains Madrasah, Juara 2 nilai tertingi UAN Se-Jatim untuk jurusan IPA dan Juara 2 Olimpiade Sains dan Bahasa.

"Tidak hanya siswa MA Abu Dzarrin saja yang mengukir banyak prestasi para guru MA juga pernah mengukir prestasi dengan mengikuti turnamen futsal antar instansi dengan menyambet juara 1 turnamen tersebut," imbuh Musholich.

Sebagai wahana pengembangan skill peserta didiknya,  Abu Dzarrin juga mempunyai banyak ekstrakulikuler yang bertujuan untuk memberi pengetahuan lebih serta sebagai bekal bagi semua siswa agar ketika mengikuti kegiatan di luar agar dapat mengembangkan serta mengamalkan ilmu yang didapatnya.

Adapun ekstrakulikuler yang paling menonjol adalah Pramuka,Palang Merah Remaja (PMR), Keterampilan Berbahasa Arab maupun Inggris serta Karya Ilmiah Remaja, Keterampilan dan Seni, Olahraga (Futsal/Sepakbola/Bulu Tangkis/Lari,Catur dll), PPSDI (Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Insani).  Dengan adanya ekstrakulikuler tersebut beberapa minggu lalu Madrasah Aliyah Abu Darrin  mendapat Juara 1 Pidato Bahasa Inggris tingkat SMA sederajat yang diselenggarakan di wilayah Kabupaten Tuban.

"Semoga ke depannya MA Abu Dzarrin dapat lebih dicintai oleh masyarakat sekitar maupun masyarakat luas terlebih oleh siswa agar selalu cinta almamater dengan menjaga nama baik sekolah di setiap kegiatan," harap Masluchan Sholih

Tim Pondok Denanyar Targetkan Masuk Semi Final Liga Santri Nusantara

Unknown     15:04    

Pondok Pesantren Mambaul’ Ma’arif Denanyar menjadi satu dari empat tim yang bertanding di hari pertama kompetisi Liga Santri Nusantara 2016 regional 2 Jawa Timur, 24 Agustus mendatang di Stadion Brawijaya, Kota Kediri.
Manager kesebelasan Mambaul’ Ma’arif, Muhammad Zidni, mengatakan, sejumlah persiapan sudah dilakukan oleh dirinya bersama tim.
“Hari ini santri yang terpilih masuk tim sudah mulai berlatih, secara mental mereka sudah siap bertanding,” katanya, Jumat (12/8/2016).
Zidni menjelaskan, timnya akan menjalani pertandingan kedua pada pukul 09.00 WIB melawan pondok pesantren Trenceng, Kabupaten Tulungagung.
Sementara pertandingan pertama pada pukul 07.30 WIB, mempertemukan pesantren An Nur 2 dengan pesantren Bahrul’ Ulum Tambakberas, Jombang.
“Kami mematok target realistis, yaitu semi final. Karena pada liga santri tahun lalu kami berhasil mencapai perempat final,” imbuhnya.
Seperti diketahui, turnamen ini digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga dan bekerjasama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Wilayah regional 2 Jawa Timur meliputi, Kota dan Kabupaten Kediri, Kota dan Kabupaten Blitar, Kota dan Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Tulungagung.
Seluruh pertandingan digelar di Stadion Brawijaya. Tim yang lolos ke partai final, secara otomatis akan mewakili Regional 2 ke tingkat nasional.
Tim yang menjadi juara di Regional 2 juga akan mendapat piala dari Wali Kota Kediri.(abd)

Tuesday 3 May 2016

Diskusi Pra-Aksi Partisipasi Pengajuan PK Warga Rembang Terkait Pembangunan Pabrik Semen di Rembang

Unknown     06:04    

WartaSemar.Com, Semarang -- Aliansi Mahasiswa Walisongo untuk Kendeng menggelar diskusi pra-aksi pengawalan penyerahan memori peninjauan kembali kasus semen di Rembang pada Selasa (03/05) jam 16.00. Acara diskusi itu bertemakan "Diskusi Kemanusiaan; Menegakkan Keadilan di Kendeng" Diskusi itu diikuti oleh puluhan mahasiswa walisongo. Tidak hanya di depan Audit 2, diskusi serupa juga digelar di Taman Revolusi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada waktu yang sama juga.
Dalam diskusi itu Ahmad Muqsith selaku pembicara pada forum itu mengatakan bahwa pengawalan ini perlu, karena PK di PTUN besok adalah babak penentuan berjalannya pembangunan pabrik semen. Muqsith juga menyatakan bahwa apabila pabrik semen dibangun, maka warga akan kehilangan kehidupannya. Warga akan kehilangan sawah, air, ternak, dan penentu kehidupan mereka. Pembangunan pabrik hanya didasarkan pada hitungan matematis-ekonomis tanpa pertimbangan kehidupan warga jangka panjang. Dan ini adalah ketimpangan.
Mungsith, menghimbau agar seluruh elemen mahasiswa, khususnya Walisongo, untuk ikut berpartisipasi dalam aksi pengawalan Peninjauan Kembali di PTUN Semarang oleh warga Kendeng pada hari Rabu, 04 Mei 2016. Rencananya akan berkumpul pada Rabu pagi jam 08.00 di gerbang kampus 3 UIN Walisongo dan kemudian berangkat bersama ke Museum Ronggowarsito untuk bergabung dengan massa yang ikut aksi pengawalan dan Sedulur Sikep (warga Rembang) dan berangkat bersama menuju PTUN.
Abdul Ghofar, pembicara pada diskusi itu yang bertempat di Taman Revolusi kampus 2, menyatakan bahwa Mahasiswa harus ikut berpartisipasi dalam penolakan pembangunan pabrik semen.
"Mahasiswa memiliki tanggung jawab sosial, selain tanggung jawab akademik. Maka dari itu mahasiswa harus ikut serta merespon segala isu yang berkaitan dengan masyarakat. Menjaga kelestarian lingkungan adalah tugas wajib kita semua, maka menolak pendirian pabrik semen yang nyata AMDALnya tidak sesuai dengan fakta lapangan adalah suatu keniscayaan." Ungkap Ghofar setelah ditemui usai diskusi.
Dia juga menyatakan:
"Menolak pendirian pabrik semen bukan berarti menolak pembangunan. Tetapi jika ada pembangunan yang sifatnya eksploitatif,  merusak lingkungan, merubah tatanan sosial dan budaya serta tidak punya manfaat secara ekonomi, maka tidak ada cara lain  kecuali kita tolak."[C_A]

Friday 1 April 2016

Lomba Cerpen Memperingati HUT Kota Semarang ke 469 Berhadiah Total 21 Juta

Unknown     04:31    
WartaSemar.com – Setelah mengadakan lomba pembuatan logo HUT Kota Semarang ke 469 – yang pemenangnya diumumkan pada tanggal 27 maret lalu, kini juga diadakan lomba pembuatan cerpen dengan latar dan tema mengenai Kota Lama. Terakhir pengumpulan cerpen tanggal 2 Mei, dan pemenangnya akan diumumkan pada tanggal 25 Mei 2016.


Lomba cerpen tersebut berhadiah uang dengan total 21 juta. Juara pertama 10 juta, lima juta untuk juara dua, sedangkan juara tiga mendapatkan dua setengah juta, dan juara empat sampai sepuluh masing-masing 500 ribu. Dan cerpen yang mendapatkan juara (10 cerpen terbaik) akan dibukukan. (Sumber: https://www.facebook.com/Forwakot-Semarang-962484043843513/)

Adapun info lengkapnya adalah sebagaimana tertulis di pamflet di atas, atau kumjungi situs facebook Forwakot Semarang (https://www.facebook.com/Forwakot-Semarang-962484043843513/).

Sunday 27 March 2016

Juara Satu Lomba Logo HUT Semarang

Unknown     23:13    

WartaSemar.com -- Sesuai yang dijanjikan, akun facebook Forwakot Semarang melayangkan pengumuman pemenang lomba desain HUT Semarang hari ini. Informasi itu dilayangkan siang ini, Senin (28/03), satu jam yang lalu (12.00 WIB). Dalam lomba ini Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menjadi juri utama dalam penyeleksian pemenang lomba logo. Setelah melakukan diskusi panjang dengan Wali Kota Semarang, akhirnya ditetapkan pemenang lomba, yaitu: Ibnu Pramudya (21 tahun), alamat: Ds. Karang Manggis RT3 RW1 Kec. Boja, Kab. Kendal. Dan logo yang didesain oleh saudara Ibnu Pramudya, yang kemudian memenangkan lomba ini, adalah sebagai berikut:

Sheila on 7 Akan Menghibur Masyarakat Demak, 2 April Nanti

Unknown     16:52    



WartaSemar.com -- Di Demak akan digelar Hiburan Rakyat: Sheila on 7 & The Jaka Plus. Hiburan tersebut akan dilaksanakan pada hari Sabtu (02/03) nanti, dan bertempat di Stadion Pancasila Demak. Acara rencananya akan dimulai pada pukul 18.00 WIB. Tidak ada biaya dalam menonton pagelaran Hiburan Rakyat itu, alias gratis, sebagaimana yang dilansir oleh situs facebook Demak Hari Ini. Seperti yang terpampang dalam pamflet di atas, acara tersebut diagendakan oleh Bank Jateng dalam rangka Panen Hadiah Tabungan Bima. Selamat Menonton dan Menikmati. :-)

© 2011-2014 Warta Semar.com | Distributed By My Blogger Themes | Designed By Bloggertheme9