Saturday 20 August 2016

MA abu darrin berbasis salafy, Maju di Bidang Pengetahuan Umum

Unknown     16:03    






Madrasah Aliyah (MA) Abu Darrin merupakan lembaga yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Abu Darrin (YPAD) yang berdiri di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Kendal turut Desa Sumbertlaseh, Kecamatan Dander Kabupaten, Bojonegoro.

Madrasah  yang didirikan pada Tahun 1979 ini mempunyai empat program jurusan yaitu Ilmu pengetahuan Sosial (IPS), Ilmu pengetahuan Alam (IPA), Bahasa dan Agama. Jauh berkembang dibandingkan saat awal pendiriannya yang hanya mempunyai satu program, Jurusan Ilmu Agama saja.

Satu tahun kemudian, tepatnya tahun 1980 M, pihak yayasan melaksanakan pembangunan fisik dilaksanakan secara besar besaran dan bertahap. Tahap yang pertama direhabilitasi beberapa gedung asrama yang sudah tua di antaranya ada yang dibongkar total dengan mendirikan 7 bangunan yang baru. Hal ini bertujuan memenuhi kebutuhan desakan warga sekitar yang ingin anaknya memperoleh ilmu agama di Pondok Pesantren dan memperoleh ilmu umum di Madrasah Aliyah.

Menurut Kepala Sekolah MA Abu Dzarrin, KHM.Masluchan Sholih, pengembangan program dimulai  Tahun 1983, saat itu ada penambahan program jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang bertujuan untuk memberikan nuansa baru serta adanya permintaan dari wali murid agar anaknya juga memperoleh Ilmu Umum di tempat mereka belajar. Untuk memenuhi permintaan akan adanya variasai program jurusan maka ditambahlah juruan IPA mulai tahun 2008, jurusan Bahasa tahun 2012.

Dalam pembelajaran, MA Abu Darrin memakai perpaduan antara kurikulum Nasional dari Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama dengan prioritas materi - materi muatan lokal  (Mulok) berciri khas Pondok Pesantren.

Karena itu, para peserta didik selain diajari materi-materi umum juga diberi pengatahuan tentang kitab-kitab salaf di antaranya Nahwu, Shorof, Balaghoh, Mantiq, Falak, Hisab, Hadits, usulFiqih, Faroidl, Tajwid, Qowaidul Fiqiyah, Aswaja (ke-NU-an).

Keseimbangan antara Ilmu Umum dan Ilmu Agama yang diajarkan di MA Abu Dzarrin membuatnya menjadi sekolah yang diminati oleh masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di sana. Tujuannya, agar sang buah hati memperoleh Ilmu Umum maupun Agama "Karena di sekolah ini juga mengadopsi beberapa ilmu dari pesantren di antaranya adalah Ilmu Nahwu, Manteq, Balaghoh, Ushul Fiqh,Aswaja (ke NU an)dan masih banyak lagi," ujarnya.

Uniknya saat ini MA Abu Dzarin memiliki 890 siswa dengan 80 persen dari siswanya tersebar menuntut ilmu di tujuh pondok pesantren yang berada di sekitar sekolah tersebut. Sebab, kawasan Kendal memang menjadi sentra pesantren di Bojonegoro dengan  tujuh pondok pesantren di bawah naungan pengasuh masing-masing.

"Jadi siswanya tidak terbatas dari Pondok Pesantren Abu Dzarrin tapi juga ada yang bermukim di Pondok Pesantren Adnan Al charish, Al Asmanah, Abu Darrin Ar Ridwan, Al Kuzy, Al Ma'ruf dan Pondok Pesantren Nurul Islam Al Muniri," jelasnya.

Ditambahkan, lembaga sekolah yang dipimpinnya merupakan lembaga sekolah madrasah yang bersifat melayani keinginan dari masyarakat. Pihak sekolah berupaya untuk selalu memajukan sekolah serta mengajak wali murid selalu memberi saran maupun kritikan yang membangun sekolah agar menjadi yang terbaik.

Sebab, sejak awal berdiri MA Abu Darrin memang mengutamakan bagaimana memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat. Usaha yang dilakukan yakni memberikan kesempatan para guru-guru MA Abu Darrin untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan biaya dari madrasah.     Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kompetensi guru agar sesuai dengan harapan masyarakat, khususnya wali murid.

Selama ini, menurutnya kurang lebih 35 raihan prestasi yang didapat oleh siswa MA Abu Dzarin di tingkat Kabupaten Bojonegoro di antaranya adalah Juara 1 Kompetisi Sains Madrasah, Juara 2 nilai tertingi UAN Se-Jatim untuk jurusan IPA dan Juara 2 Olimpiade Sains dan Bahasa.

"Tidak hanya siswa MA Abu Dzarrin saja yang mengukir banyak prestasi para guru MA juga pernah mengukir prestasi dengan mengikuti turnamen futsal antar instansi dengan menyambet juara 1 turnamen tersebut," imbuh Musholich.

Sebagai wahana pengembangan skill peserta didiknya,  Abu Dzarrin juga mempunyai banyak ekstrakulikuler yang bertujuan untuk memberi pengetahuan lebih serta sebagai bekal bagi semua siswa agar ketika mengikuti kegiatan di luar agar dapat mengembangkan serta mengamalkan ilmu yang didapatnya.

Adapun ekstrakulikuler yang paling menonjol adalah Pramuka,Palang Merah Remaja (PMR), Keterampilan Berbahasa Arab maupun Inggris serta Karya Ilmiah Remaja, Keterampilan dan Seni, Olahraga (Futsal/Sepakbola/Bulu Tangkis/Lari,Catur dll), PPSDI (Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Insani).  Dengan adanya ekstrakulikuler tersebut beberapa minggu lalu Madrasah Aliyah Abu Darrin  mendapat Juara 1 Pidato Bahasa Inggris tingkat SMA sederajat yang diselenggarakan di wilayah Kabupaten Tuban.

"Semoga ke depannya MA Abu Dzarrin dapat lebih dicintai oleh masyarakat sekitar maupun masyarakat luas terlebih oleh siswa agar selalu cinta almamater dengan menjaga nama baik sekolah di setiap kegiatan," harap Masluchan Sholih

0 comments :

© 2011-2014 Warta Semar.com | Distributed By My Blogger Themes | Designed By Bloggertheme9